Tak ada yang lebih parah dari pada kematian negeriku nan mengerikan, hancur remuk, rata dan tak bersisa.
Puing-puingnya yang bertaburan seakan menggambarkan tak pernah ada kehidupan di sini, hari-hari berlalu, minggu-minggu ditinggalkan, bulan-bulan diabaikan, selalau dan teus seperti itu, hingga kematian tiba, kematian sebuah negri yang kaya akan kemiskinan dan yang miskin akan harga diri.
Namun aku heran, bagaimana tidak, meski telah hancur terkeping-keping, ia masih saja berdiri layaknya sebuah negeri merdeka, seolah mengharap sebuah nyawa menghadirinya, yeah sebuah nyawa yang mungkin akan memperbaki dan memerdekakan kembali negeri ini.
Setelah lelah berharap, ia pun bermimpi di antara pusara-pusaranya yang megah, ia melihat dalam mimpinya bahwa “tahun yang ia nantikan akan merubah nasibnya yang dulunya hancur, akan terperbaiki kembali yang dulunya telah rata, akan dibangunkan kembali yang dulunya tak tersisa, akan dipenihi kembali dengan berjuta fantasi kehidupan dan yang dulunya gersang akan berbunga kembali dengan gerimis para pelangi”
Yeah, hanya orang-orang bodoh yang sedang membakar kembang api merayakan tahun baru.
Adakah kehidupan di sana?
Aku tak terlihat olehmu,, karena aku adalah negerimu.
Jauh dari keramaian orang-orang bodoh.
Bahkan ia juga berharap, agar dapat menghidupkan kembali kegersangan moral yang telah terpuruk, kehidupan harga diridan kemerosotan mental pada jiwa-jiwa yang telah mati bagaikan bangkai seekor tikus.
Setelah lelah berharap, ia pun bermimpi di antara pusara-pusaranya yang megah, ia melihat dalam mimpinya bahwa “tahun yang ia nantikan akan merubah nasibnya yang dulunya hancur, akan terperbaiki kembali yang dulunya telah rata, akan dibangunkan kembali yang dulunya tak tersisa, akan dipenihi kembali dengan berjuta fantasi kehidupan dan yang dulunya gersang akan berbunga kembali dengan gerimis para pelangi”
Wahai . . .
Demi yang hidup dan matiku berada di genggamanNya, waktu tak merbah negeriku, sungguh tak akan pernah, ia pun tak akan pernah merubah Negeri yang mati, sebelum negeri yang mati ini merubah sendiri keterpurukannya .
Adakah kau lihat cahaya di sana?
Yeah, hanya orang-orang bodoh yang sedang membakar kembang api merayakan tahun baru.
Adakah kehidupan di sana?
Tidak, tidak ada, kecuali tikus-tikus nakal yang sedang bermain dengan negeriku.
Kau lihat aku di sana???
Aku tak terlihat olehmu,, karena aku adalah negerimu.
Jauh dari keramaian orang-orang bodoh.
bagaimanapun.. selamat tahun baru! :D
ReplyDeletemasa baru....semangat baru...iman yang baru..
ReplyDeletethanks udah mampri di blogku
Met tahun baru suasana baru..semoga tahun baru ini leboh sukses dari tahun kemarin
ReplyDelete@ ; xero oke deh yang penting kita tambah pintar bersyukur, ya ga . .
ReplyDelete@ ; sama sperti xero /
@ ; yup ssss
just parking 5 minute dan moco web sekaligus
ReplyDeletedatang numpang mampir ngerokok dan ditemani secangkir kopi :)
makasih sudah mampir keblogku..
ReplyDeleteboleh kok tukeran link sama barner..kebetulan barnerku baru jadi he..he..
happy new year 2009.
semoga makin sukses
Salam buat negerimu tercinta
ReplyDeleteNegrimu, negriku, negri kita...
ReplyDeletesalam kenal and met taon baru.
ReplyDeleteMakasih ya dah mampir, di blog aku, semoga thn 09 nenjadi awal kesuksesan smua blogger indonesia
ReplyDeleteSlamat thun baru
ReplyDeletewalau telat tetap ucapin selamat taon baru :D
ReplyDelete@tukyman :hehe bisa aja . .
ReplyDelete@Atca:oke, boleh juga tuh
@Pencerah :kuterima salammu, ,buat negerimu juga ya
@marsudiyanto:yupss, bener tuh
@andirich:kei de thanks uda mampir
@Harry seenthing:hehe, semoga ur welcome
@Abahrafi:yupsss
@Tony:hehehe. . ga masalah yang penting sering2 aja ngevaluasiin diri, biar hidup lebih sempurna . . .
wah postingannya "berat-berat" ya mas.. met tahun baru.. semoga kita bisa mengkoreksi diri kita supaya menjadi lebih baik..amien..
ReplyDelete@ : Yupsss, ur welcome !!!
ReplyDelete@erwin : Yupsss, ur welcome !!!
ReplyDelete