Sponsors

yOoK BereTikA DaLaM BerBiCaRa !!!

Kebanyakan Kaum Muslimin menggunakan lidahnya tidak sebagaimana anjuran Allah dan RasulNya, sehingga tiada manfaat sedikitpun yang ia dapatkan setiap kali lidahnya berucap, semoga beberapa nasehat berikut bermanfaat merubah kebiasaan berbicara kita dalam kehidupan sehari-hari.


Hendaknya berbicara selalu di dalam kebaikan. Allah SWT berfirman:“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia.” (An-Nisa: 114).

Hendaknya berbicara dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Hadits Rasulullah SAW menyatakan:“Termasuk kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).


Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu ‘anhu di dalam hadisnya menuturkan: Rasulullah SAW telah bersabda:“Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar.” (HR. Muslim)

Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah SAW bersabda:“Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda.” (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani).

Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu ‘anha telah menuturkan:“Sesungguhnya Nabi SAW apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya.” (Mutta-faq’alaih).

Menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah SAW bersabda:“Seorang mu’min itu tidak pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya.” (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu ‘anhu disebutkan:“Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun.” Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: “Orang-orang yang sombong.” (HR. At-Turmudzi, dihasankan oleh Al-Albani).


Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.” (Al-Hujurat: 12).


Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan).” (Al-Hujurat: 11).

1 comment:

  1. Sory, artikel untuk Happy New Year Blogger Contest yang mana yah ?

    ReplyDelete

Silakan Tulis Komentar anda di bawah ini, tapi no SPAM ya !
Jazakallahufik.

Statistik

Disqus for Assunnah